Buah Matoa, Superfood dari Papua
JAYAPURA – Buah matoa (Pometia pinnata), yang tumbuh subur di hutan-hutan Papua dan Maluku, kini mendapat perhatian lebih dari kalangan peneliti. Tidak hanya karena rasanya yang unik perpaduan antara rambutan, kelengkeng, dan sedikit aroma durian buah ini juga terbukti menyimpan segudang manfaat kesehatan berdasarkan kandungan gizinya.
Kaya Antioksidan dan Vitamin
Penelitian menunjukkan, buah matoa mengandung vitamin C dan vitamin E dalam jumlah tinggi. Vitamin C berperan sebagai antioksidan kuat yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh serta melindungi sel dari radikal bebas.
Sementara itu, vitamin E membantu menjaga elastisitas kulit dan memperlambat proses penuaan dini.
“Vitamin C dalam buah matoa berpotensi lebih tinggi dibandingkan beberapa buah tropis lain. Hal ini membuat matoa sangat baik sebagai immune booster alami,” ungkap seorang peneliti pangan dari Universitas Cenderawasih.
Sumber Energi Alami
Buah matoa juga kaya akan glukosa alami, yang cepat diserap tubuh dan memberikan dorongan energi instan. Masyarakat Papua sering menjadikannya camilan saat bekerja di ladang atau berburu karena mampu mengembalikan stamina dalam waktu singkat.
Menjaga Pencernaan dan Jantung
Selain vitamin, matoa mengandung serat pangan yang baik untuk kesehatan sistem pencernaan. Serat membantu mencegah sembelit dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Kandungan flavonoid dan polifenol dalam buah ini juga dipercaya mampu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Potensi Antikanker
Sejumlah kajian awal juga menemukan bahwa antioksidan dalam matoa memiliki potensi menekan pertumbuhan sel kanker. Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, hal ini membuka peluang bagi pengembangan matoa sebagai salah satu pangan fungsional khas Indonesia.
Dari Papua untuk Dunia
Dengan keunggulan gizi yang dimilikinya, para pakar menyebut buah matoa sebagai salah satu superfood Nusantara. Sayangnya, penyebaran buah ini masih terbatas karena pohonnya hanya berbuah sekali setahun dan lebih banyak tumbuh di wilayah timur Indonesia.
Ke depan, pengembangan budidaya matoa di berbagai daerah diharapkan dapat meningkatkan popularitas sekaligus menjadikannya komoditas unggulan yang bukan hanya nikmat, tetapi juga menyehatkan.
Buah matoa membuktikan bahwa kekayaan hayati Papua bukan hanya aset budaya, tetapi juga menyimpan potensi ilmiah yang besar untuk kesehatan manusia.(rul)




