newsWisata

Dampak Aturan Radius Kawah, Penurunan Penggunaan Ojek Kuda di Gunung Bromo

MALANGSATU – Momentum libur periode Juni 2024 menyaksikan lonjakan jumlah wisatawan ke Gunung Bromo, tetapi tidak semua pelaku usaha lokal merasakan dampak positif. Para penyedia jasa ojek kuda dan pedagang suvenir mengalami penurunan signifikan dalam permintaan mereka, sebagai dampak dari aturan baru yang diterapkan oleh pihak pengelola untuk menjaga jarak aman dari kawah.

Meskipun jumlah wisatawan meningkat, sebagian besar dari mereka tidak dapat menggunakan jasa ojek kuda karena pembatasan radius 1 kilometer dari kawah. Suroso, salah satu penyedia jasa ojek kuda dari Desa Ngadisari, mengungkapkan bahwa permintaan untuk jasa ojek kuda menurun drastis, bahkan mencapai 50 persen.

“Peminat memakai jasa ojek kuda dari wisatawan di momentum Nataru kali ini jauh dibandingkan dengan sebelumnya. Menurunnya sangat drastis hingga mencapai 50 persen,” ujarnya.

Biasanya, dalam sehari, Suroso dapat membawa 8 sampai 10 wisatawan dengan ojek kuda. Namun, saat ini jumlah tersebut menurun menjadi hanya 3 sampai 4 wisatawan per hari.

Sementara itu, Alfian, penyedia jasa transportasi Jeep, mengamati peningkatan tarif sewa Jeep selama libur tahun ini, dari Rp 800 ribu menjadi Rp 1 juta per hari. Meskipun demikian, ia juga menyatakan bahwa minat terhadap Jeep tidak mengalami penurunan seperti yang dialami oleh ojek kuda dan pedagang suvenir.

“Aturan radius 1 km dari kawah mengakibatkan penurunan penggunaan ojek kuda dan penjual suvenir. Hal ini berbeda dengan Jeep yang tetap diminati oleh wisatawan,” tutur Alfian.

Kondisi ini menunjukkan bahwa sementara Gunung Bromo tetap menjadi destinasi yang diminati oleh wisatawan, penerapan aturan baru mengenai jarak dari kawah telah memberikan dampak signifikan bagi sektor-sektor usaha lokal tertentu. Meskipun demikian, upaya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan tetap menjadi prioritas dalam pengelolaan Gunung Bromo sebagai destinasi wisata utama di Indonesia.

Pewarta : Bayu Mahardika
Editor : Yoza Arif

Related Articles

Back to top button