MALANGSATU – Dani Aribowo, seorang pengusaha asal Tulungagung, telah berhasil mengembangkan bisnisnya di bidang pembuatan mebel dengan memanfaatkan limbah kayu pinus import. Usahanya, UD Maju Bersama, yang berlokasi di Dusun Kasin, Desa Ampledento, Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah aktif sejak tahun 2010.
Pria yang memiliki latar belakang sebagai mantan karyawan perusahaan kayu ini mengaku memiliki ketertarikan mendalam terhadap kerajinan kayu. UD Maju Bersama kini mempekerjakan lima karyawan dan mampu memenuhi kebutuhan klien dari berbagai sektor seperti cafe, kost, kantor, dan lainnya.
“Sebanyak 75 persen dari pesanan kami berasal dari korporat, sementara sisanya adalah pesanan perorangan untuk kebutuhan mebel rumah tangga,” ungkap Dani.
Setiap bulan, mereka mampu menghasilkan antara 50 hingga 70 produk, tergantung pada dimensi yang diminta oleh pelanggan. Dani menegaskan bahwa semua produk yang dihasilkan adalah custom, bukan produksi massal.
Meskipun bisnisnya berkembang, Dani menghadapi kendala dalam hal sumber daya manusia. “Kami mengalami tantangan besar terkait loyalitas dan kedisiplinan karyawan,” jelasnya. Namun, Dani melihat ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki dan mengembangkan lebih lanjut usahanya.
Proses pemesanan di UD Maju Bersama dimulai dengan kesepakatan gambar dan spesifikasi, diikuti dengan penetapan harga. Pelanggan biasanya membayar 50% dari biaya di awal, sementara sisanya dilunasi sebelum pengiriman.
Kedepan, Dani berharap dapat melibatkan pemerintah dalam mengembangkan usahanya lebih lanjut, terutama dalam hal peningkatan keterampilan bagi karyawan. “Saya berharap pemerintah bisa terlibat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih,” tambah Dani.
Dengan semangat dan komitmennya terhadap bisnis mebel yang berkelanjutan, Dani Aribowo terus berusaha untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat lokal dan pengembangan industri mebel di Indonesia.
Pewarta : Faris Alfathi
Editor : Rully Novianto