Wisata

Jejak Bersejarah di Vihara Dhammadipa Arama, Pusat Kesejukan Spiritual di Kota Batu

MALANGSATU – Terletak di Jalan Raya Mojorejo, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Vihara Dhammadipa Arama memancarkan pesona sebagai vihara tertua dan terbesar di wilayah Indonesia Timur. Dengan usianya yang telah melampaui 50 tahun, vihara ini menjadi rumah ibadah Buddha yang memikat hati para pengunjung.

Vihara Dhammadipa Arama tidak hanya menyajikan tempat ibadah atau Dhammasala, melainkan juga menawarkan beragam fasilitas seperti museum, Pagoda, hingga patung Buddha tidur yang dikenal sebagai sleeping Buddhist. Aktivitas religius begitu kental dalam setiap sudut vihara ini, memberikan suasana damai dan kerohanian bagi setiap pengunjung yang melangkah di sana.

Pemandangan yang menarik dan khas umat Buddha menyambut pengunjung sejak mereka memasuki gerbang vihara. Sebelum perayaan Hari Raya Waisak tiba, para samanera atau calon bhikkhu laki-laki dengan penuh semangat membersihkan kompleks vihara. Suasana kebersihan dan keramaian ini memberikan kesan tersendiri bagi para peziarah.

Bhikkhu Jayamedho, salah satu pemimpin spiritual vihara, berbagi cerita bahwa vihara ini telah berdiri selama lebih dari 50 tahun. Awalnya, hanya merupakan sebidang tanah kecil yang dipilih oleh para bhikkhu dengan tujuan melestarikan jejak leluhur di Desa Mojorejo yang pernah dihuni oleh pemeluk agama Buddha.

“Ini sudah lima puluh tahun, saya bersama bhikkhu sepuh yang mendirikan. Beli tanahnya kecil, mengapa kita pilih di sini? Karena penduduknya mayoritas Buddha dulu, sehingga di sini ada sumber air yang dikeramatkan penduduk dan ada punden di sebelahnya. Dan memang tempat ini sejarahnya sudah ribuan tahun, dulu pernah diketemukan prasasti di sini (Desa Mojorejo),” jelas Bhikkhu Jayamedho.

Pengunjung yang berkunjung ke Vihara Dhammadipa Arama akan merasakan pesona khas umat Buddha sejak memasuki gerbang vihara. Pohon mojo yang kental akan sejarah tumbuh di antara pesan-pesan suci yang tertulis di tiang setinggi satu meter di halaman vihara. Gapura hitam yang megah dengan dua patung arca menjelaskan tata tertib selama berada di kompleks vihara, seperti larangan membunuh, berbicara keras, dan melarang asap rokok.

Di dalam kompleks vihara, pengunjung akan menemui berbagai bangunan unik, termasuk Pagoda kedamaian berwarna emas, Patirupaka Shwedagon, yang menjadi tempat ibadah dan meditasi sejak diresmikan pada tahun 2003. Museum di sampingnya menyimpan benda-benda bersejarah yang terkait dengan sejarah penyebaran agama Buddha.

Melangkah lebih dalam, pengunjung akan menemui patung Buddha tidur berwarna emas berukuran besar, serta patung-patung Buddha dan pengikutnya yang menghiasi taman Vihara Dhammadipa Arama. Tempat ini juga menjadi rumah bagi Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa (STAB Kertarajasa), di mana lebih dari 100 samanera dan attasilani (calon bhikkhu dan bhikkhuni) belajar Dhamma dan melatih meditasi.

Dengan keindahan dan keramahan spiritualnya, Vihara Dhammadipa Arama menjadi destinasi yang tak hanya memikat umat Buddha, tetapi juga menyuguhkan pengalaman spiritual dan sejarah bagi semua pengunjung yang datang ke Kota Batu.

Related Articles

Back to top button