Jejak Sejarah dan Kebesaran Arsitektur Gereja Kayutangan Malang
KOTA MALANG – Bersumber dari situs HKY Kayutangan, Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, atau lebih dikenal sebagai Gereja Kayutangan, menjadi salah satu ikon yang tak terpisahkan dari keindahan Kota Malang. Dikenal akan kemegahan arsitektur Neo-Gotiknya, gereja ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tanggal 4 Juni 1897, saat berdirinya secara mandiri setelah sebelumnya merupakan bagian dari Paroki Kepanjen Surabaya.
Didesain oleh arsitek terkemuka pada masanya, Ir. Marius J. Hulsuit, Gereja Hati Kudus Yesus memiliki dimensi yang mengesankan: panjang 41 meter, lebar 11,4 meter, dan tinggi ruangan mencapai 15,2 meter. Pembangunannya melibatkan beberapa tokoh penting, seperti C. Vis, Van’t Pad, dan Bourguignon sebagai pemborong utama, serta pengawas pembangunan, Moulijn.
Sejarah panjang gereja ini tidak lepas dari insiden tragis pada 27 November 1967, ketika sebuah pesawat menabrak salib menara kiri gereja sebelum jatuh di daerah Buring, mengakibatkan kematian tiga penumpang. Meskipun mengalami cobaan berat tersebut, Gereja Hati Kudus Yesus tetap menjadi simbol keagungan dan keteguhan iman bagi umat Katolik di Malang.
Salah satu fitur yang mencolok dari gereja ini adalah kedua menaranya yang menjulang tinggi mencapai 33 meter, yang dirancang oleh Ir. Albert Grunberg dan diberkati pada 14 Desember 1930 oleh Mgr. Clemens Van der Pas. Selain itu, prasasti marmer berbahasa Belanda yang dipasang pada 16 Maret 1907 memperingati dedikasi gereja kepada Hati Kudus Yesus, yang diprakarsai oleh Yang Mulia Monseigneur Edmundus Sybrandus Luypen.
Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Gereja Kayutangan juga memiliki Aula Katholik Sociale Bond (KSB), yang berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan sejak diresmikan pada tanggal 21 Desember 1924. Meskipun pernah diduduki oleh tentara Jepang selama Perang Dunia II, aula ini berhasil dikembalikan ke pengelolaannya yang asli, membuktikan keteguhan komunitas Katolik di Malang.
Dengan peranannya yang signifikan dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Malang, Gereja Paroki Hati Kudus Yesus tetap menjadi tempat ibadah yang penting dan pusat kegiatan rohani yang berarti bagi umat Katolik di wilayah ini. (sim)